Arsip untuk Maret, 2012

TUGU MONAS

Posted: Maret 30, 2012 in Uncategorized

TUGU MONAS

PENGANTAR ORGANISASI

Posted: Maret 30, 2012 in Uncategorized

Pengertian Organisasi

Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang  yang berkerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja. (M.Malayu SP,2005:24)

Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hirarki otoritas dan tanggung jawab (Arni Muhammadiyah, 2000:23). Untuk itu organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan bergantung pada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut.

Suatu organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi tersebut bekerja menurut semestinya tanpa menganggu bagian lainnya. Tanpa koordinasi akan sulit organisasi tersebut berfungsi dengan baik. Dalam melakukan suatu koordinasi akan memerlukan alat atau media agar koordinasi tersebut berjalan dengan lancar. Komunikasi merupakan alat atau media yang paling utama dalam melakukan koordinasi dalam suatu organisasi. Tanpa adanya komunikasi ,maka organisasi tersebut akan mati.

Macam-macam Organisasi

Organisasi dapat dibedakan menjadi dua diantaranya adalah organisasi formal dan informal. Menurut Herbert G. Hicks dalam (Wursanto, 2005:63-64) ciri-ciri dari organisasi formal sebagai berikut :

  1. Suatu organisasi formal mempunyai struktur yang baik, yang dapat  menggambarkan hubungan-hubungan wewenang kekuasaan, akuntanbilitas, dan pertangungjawaban. Struktur itu pula dapat menunjukkan saluran-saluran melalui komunikasi tata hubungan.
  2. Organisasi formal mempunyai spesifikasi jabatan yang jelas bagi setiap anggota.
  3. Hirarki dan tujuan organisasi formal dinyatakan dengan tegas.
  4. Dalam organisasi formal masalah status, prestise, gaji, kedudukan atau pangkat dan penghasilan  diatur dan diawasi dengan baik.
  5. Organisasi formal bertahan lama dan direncanakan, sebab penepatannya sesuai dengan peraturan. Mereka relatif tidak fleksibel.
  6. Dalam organisasi formal, keanggotaan diperoleh secara sadar, pada waktu tertentu dan umumnya terbuka.

Organisasi nonformal, organisasi ini mempunya ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Disusun secara bebas, spontan, tidak pasti dan tidak fleksibel.
  2. Keanggotaanya diperoleh secara sadar atau secara tidak sadar.
  3. Kapan seorang menjadi anggota sulit ditentukan.
  4.  Tidak ada perinciaan secara tegas tentang tujuan organisasi.
  5. Biasanya bersifat sementara .
  6.  Tidak mempunyai struktur yang dinyatakan dengan baik.
  7. Tidak mempunyai perincian yana tegas tentang tugas-tugas dari setiap  anggota organisasi.
  8. Hubungan-hubungan yang terjadi antara para anggota berlangsung secara pribadi/informal (Wursanto, 2005:63-65).

TUJUAN KOMUNIKASI

Posted: Maret 30, 2012 in Uncategorized

Menurut Riant Nugroho (2004:72) tujuan komunikasi adalah menciptakan pemahaman bersama atau mengubah persepsi, bahkan perilaku. Sedangkan menurut Katz an Robert Kahn yang merupakan hal utama dari komunikasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian makna suatu system social atau organisasi. Akan tetapi komunikasi tidak hanya menyampaikan informasi atau pesan saja, tetapi komunikasi dilakukan seorang dengan pihak lainnya dalam upaya membentuk suatu makna serta mengemban harapan-harapannya (Rosadi Ruslan, 2003:83). Dengan demikian komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan betapa efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha untuk mencapai tujuan.

Pada umumnya tujuan komunikasi tujuan anatara lain, yaitu:

  1. Supaya yang kita sampaikan dapat mengerti, sebagai komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengakui apa yang kita maksud.
  2. Memahami orang lain. Kita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan kemauannya.
  3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Kita berusaha agar gagasan kita dapat diterima orang lain dengan pendekatan persuasive bukan memaksakan kehendak.
  4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, menggerakan sesuatu itu dapat bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan. Kegiatan dimaksud di sini adalah kegiatan yang lebih banyak mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara baik untuk melakukan (Widjaja, 200:66-67).

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI

Posted: Maret 30, 2012 in Uncategorized

Menurut Seiler (dalam Arni Muahmmad, 2000;19-20) untuk dapat memahan hakekat komunikasi, kita perlu mengetahui prinsip dasar dari komunikasi tersebut. Adapun prinsip dasar komunikasi adalah :

Komunikasi adalah suatu proses, yang dimaksud proses disini adalah suatu kegiatan yang beralngsung secara terus menerus secara berkesinambungan. Tidak ada bentuk yang baku bagi suatu proses, begitu juga dengan komunikasi yang selalu berubah-ubah menutut variasi dan elemen-elemen yang membentuknya. Dan sebagai suatu proses, komunikasi juga menuntud adanya hasil dari proses tersebut yaitu perubahan.

Komunikasi adalah sistem, proses Komunikasi terjadinya karena adanya elemen-elemen yang membangunnya, yaitu komunikator, pesan, media, komunikate dan feel. Elemen-elemen ini berkaitan satu sama lainnya, jika salah satu elemen mendapat gangguan maka akan menimbulkan gangguan pula pada elemen lainnya yang berdampak pada terganggunya proses terebut. Inilah alasan mengapa komunikasi dikatakan suatu sistem.

Komunikasi bersifat transakasi dan interaksi, proses komunikasi pada intinya merupakan transmisi pesan antara komunikator dan komunikan, hal ini penyebab terjadinya transaksi dan berlangsung secara kontiniu. Proses ini juga mendukung untuk terjadinya interaksi antara mereka yang berkomunikasi

Komunikasi dapat terjadi disengaja atau tidak sengaja, komunikasi yang disengaja terjadi karena pesan yang dikirimkan oleh komunikator memiliki tujuan khusus terhadap penerima yang dimaksud. Idealnya, hal tersebut dapat menimbulkan efek yang diharapkan. Tetapi itu bukanlah hal yang mudah, banyak faktor yang mempengaruhinya. Komunikasi juga dapat terjadi secara tidak sengaja, tetapi dapat diterima dengan sengaja oleh siapa saja yang saat itu berada dalam jangkaunnya.

Berdasarkan prinspi-prinsp tersebut diatas, dapat kita simpulkan bahwa komunikasi yang terjadi merupakan proses yang berlangsung secara berkesinambungan dan melibatkan elemen-elemen komunikasi secara keseluruhan. Proses ini dikatakan berhasil apabila pada akhirnya terjadi perubahan terhadap penerima pesan, sesuai dengan yang diharapkan pengirim pesan dan pada akhirnya akan menciptakan interaksi diantara mereka yang terlibat proses terebut.

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI

Posted: Maret 30, 2012 in Uncategorized

Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek . unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.

  1. Sumber, Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim ineormasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
  2. Pesan, Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata massage, content atau informasi (Hafied Cangara, 2008;22-24).
  3. Media, Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima pancaindra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas empat macam, yakni: Media antarpribadi, untuk hubungan perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat, dan telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri 150 orang. Konferensi adalah media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau. Media publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Media massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Hafied Cangara, 2008;123-126).
  4. Penerima, Penerima adalah  pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.  Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
  5. Pengaruh atau efek, Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan (Hafied Cangara, 2008;22-27).

KOMUNIKASI ORGANISASI

Posted: Maret 30, 2012 in Uncategorized

Menurut Redding dan Sanborn (dalam Muhammad Arni, 2004: 65) mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang komplek. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama level/tingkatannya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program.

Wursanto mengartikan komunikasi organisasi ialah suatu proses penyampaian informasi, ide-ide diantara para anggota organisasi secara timbal-balik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (2005:158). Mengutip pendapat R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2001:31-33) Komunikasi organisasi adalah prilaku pengorganisasiaan yang terjadi atau bagaimana mereka yang terlibat dalam prose situ bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi. Dan lebih jelasnya Komunikasi Organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara dan mengubah suatu organisasi.

Meskipun bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi  organisasi ini tapi dari  semuanya itu ada beberapa hal yang umum yang dapat disimpulkan yaitu :

  1. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.
  2. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
  3. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan keterampilan/skillnya (Arni Muhammad, 2004;67).

Sedangkan bentuk komunikasi dalam organisasi ada beberapa diantaranya adalah :

Dari segi sifatnya dibagi :

  1. Komunikasi lisan adalah komunikasi melalui ucapan-ucapan/kata-kata/kalimat melalui apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya. Komunikasi ini dapat dibagi menjadi, komunikasi lisan secara langsung, komunikasi lisan tidak secara langsung dan komunikasi non verbal.
  2. Komunikasi tertulis atau cetak adalah komunikasi dengan mempergunakan rangkaian kata-kata atau kalimat, kode-kode yang mengandung arti yang tertulis atau tercetak yang dapat di mengerti oleh orang lain.

Dari segi arahnya, dapat dibedakan  :

  1. Komunikasi ke atas adalah komunikasi yang berlangsung dari bawahannya ke atas, atau dari suatu organisasi yang lebih rendah dengan suatu organisasi yang lebih tinggi.
  2. Komunikasi kebawah adalah komunikasi yang berlangsung dari seorang pimpinan dengan penjabat atau piminan yang lebih rendah.
  3. Komunikasi diagonal keatas adalah komunikasi yang berlangsung antara pejabat yang lebih rendah (bawahan) dengan pejabat atau pimpinan yang lebih tinggi.
  4. Komunikasi horizontal adalah komunikasi antara pimpinan atau pejabat yang setingkat dalam suatu organisasi.
  5. Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang tidak mendapat respon dari pihak penerima informasi (komunikan). Komunikan sengaja tidak memberi tanggapan karena suatu hal, atau komunikator memang sengaja tidak memeberika kesempatan untuk memberikan reaksi.
  6. Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang berlangsung secara timbal-balik. Komunikator mendapat respon, umpan balik atau feed back dari pihak komunikan sehingga muncul saling pengertian Antara kedua belah pihak.

Dari segi lawannya dapat dibedakan menjadi :

  1. Komunikasi satu lawan satu adalah komunikasi antar-pribadi. Komunikasi ini dapat terjadi antara seorang pimpinan dengan bawahan, antara seorang bawahan dengan seorang bawahan.
  2. Komunikasi satu lawan banyak adalah komunikasi antara seseorang dengan beberapa orang dalam suatu kelompok. Komunikasi ini dapat berlangsung antara seorang pimpinan dengan para bawahan pada saat pimpinan memberikan penjelasan tentang kebijaksanaan yang akan ditempuh organisasi, dan antara seorang bawahan yang sedang interview tentang peristiwa yang sedang terjadi.
  3. Komunikasi banyak lawan atau kelompok lawan satu adalah komunikasi antara kelompok dengan seseorang. Komunikasi ini dapat terjadi antara semua anggota organisasi dengan pimpinan organisasi dan antara beberapa orang bawahan dengan pimpinannya.
  4. Komunikasi kelompok lawan kelompok adalah komunikasi antara sekelompok pegawai/karyawan dengan kelompok pegawai.karyawan yang lain.

Dari segi keresmiannya dapat dibedakan menjadi :

  1. Komunikasi formal adalah komunikasi yang terjadi antara para anggota organisasi, yang secara tegas diatur dan telah ditentukan dalam struktur oragnisasi. Komunikasi formal berhubungan erat dengan proses penyelenggaraan kerja dan bersumber dari perintah-perintah resmi, sehingga komunikasi formal mempunyai sanksi resmi.
  2. Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi tetapi tidak direncanakan dan tidak ditentukan dalam struktur organisasi. Komunikasi informal bersifat tidak resmi dan terjadi melalui informasi dari mulut ke mulut sehingga di dalamnya dapat keterngan-keterangan yang tidak resmi dan kurang objektif kebenarannya.

Kesenian, atau kebudayaan secara luas, merupakan bagian terpenting dalam kehidupan. manusia, terutama dalam bentuk pencerahan akal budi, serta senantiasa menyertai perjalanan hidup manusia di atas muka bumi ini. Menyadari pentingnya arti kebudayaan, seni, dan pencerahan akal budi tersebut, maka tidaklah mengherankan, sejak beribu tahun yang lampau, kebudayaan selalu mendapatkan perhatian yang sangat penting dalam sejarah umat manusia.

Di berbagai negara yang menjadi sumbu-sumbu kebudayaan dunia, seperti halnya Yunani, Romawi, Cina, Mesir Kuno, dan lain sebagainya, kerja-kerja seni atau kerja-kerja kebudayaan merupakan suatu hal yang terbesar dan terutama oleh peradaban manusia ketika itu. Kita pada saatini dapat menyaksikan, betapa berbagai peninggalan kebudayaan dan seni masih bertahan hingga dewasa ini.

Kebudayaan dan seni menjadi suatu hal yang terpenting bagi kita umat manusia, bukan sebatas pencapaian-pencapaian seperti saya sampaikan tadi, namun yang lebih luas lagi, adalah kebudayaan dan seni itu menjadi sesuatu hal yang terpenting, dan mendapat perhatian kita semua dalam peradaban saat ini dan masa depan. Apalagi disamping agama, kebudayaan dan seni memiliki nilai yang amat luhur dan agung, serta berpotensi menjadi media bagi pemuliaan manusia. Dengan kebudayaan dan seni, upaya manusia dalam memahami diri menjadi lebih mungkin, karena selama manusia di dunia, maka akan senantiasa bermain dalam ruang terdalam, berupa  jiwa dan perasaan.  Dari sisi inilah, konteks kebudayaan tersebut sangat berperan.

Dalam kehidupan masyarakat Riau, dunia seni dan budaya, merupakan sebuah peristiwa yang melekat erat dalam- dalam keseharian. Jika kita jenguk kembali sejarah, khususnya pada masa kemaharajaan Melayu sekitar abad ke 19, kita akan memperoleh sebuah fakta, bahwa pada masa itu dunia kesenian dan kebudayaan berkembang secara sangat baik. Beberapa pakar bahkan mengatakan, bahwa pada abad ke-19 itu, dunia kesenian dan kebudayaan Riau berada pada sebuah titik yang agung.

Di Riau pada masa lampau seni dan budaya tidak hanya diselenggarakan sebagai peristiwa kesenian semata, tapi sekaligus sebagai sebuah media perjuangan. Seni dan budaya dijadikan sebagai alat perjuangan, karena pada masa itu berbagai kekuatan lain, seperti kekuatan politik dan ekonomi, menjadi lumpuh akibat tekanan penjajah. Ketika kekuasaan kerajaan hanya ada pada lapangan seni dan budaya, maka orang Riau pada zaman itu menggunakan segenap potensi seni dan budaya sebagai media untuk melawan penindasan yang ada.

Kelenturan dan kemampuan dunia kesenian dan budaya bermain dalam berbagai ruang inilah yang membuatnya menjadi sebuah kekuatan tersendiri. Mengelaborasi kata-kata seorang penulis besar Rusia, dalam sebuah karyanya ia mengatakan : “Bila sebuah negeri mempunyai seorang penulis besar, atau seniman besar, adalah seperti mempunyai pemerintahan yang lain.” Irlandia teiah membuktikan kata-kata ini, ketika secara tekanan Inggris semakin kuat dan melumpuhkan berbagai sektor, para seniman dan penulis mereka bangkit, lewat karya, menyuarakan perlawanan ke segenap ceruk dunia, sekaligus memberikan tanda bahwa negeri mereka belum dikalahkan. Itu juga yang terjadi di berbagai negara eropa timur. Ketika rezim komunisme begitu menindas, maka para seniman melakukan pembalasan dan perlawanan dengan media seni dan budaya.

Dunia seni dan budaya telah memberikan sumbangan yang sangat besar dalam memperkenalkan kawasan ini ke dunia luar. Jauh sebelum peristiwa politik dan ekonomi menjadi alat memperkenalkan Riau, dunia sudah lebih dulu mengenal Riau lewat nama-nama besar seniman negeri ini, yang tak dapat kami sebutkan satu persatu. Kita patut merasa berbahagia, karena di Riau, banyak terdapat para seniman yang selalu menyediakan dirinya untuk terus berbuat dalam bidang seni dan kebudayaan.

Dari pengetahuan dan pemahaman yang seperti ini, maka mengembangkan Seni dan Budaya Melayu, pada pandangan kami, menjadi suatu hal yang tidak bisa ditawar. Apa lagi pada zaman moderen ini, ketika kita, khususnya generasi muda sekarang yang sedang berada dalam kepungan budaya luar, yang masuk tanpa bisa ditolak sebagai akibat dari arus informasi dan globalisasi atau kesejagatan, maka pengembangan seni dan budaya yang berakar atau berpaksi pada budaya setempat, dalam hal ini budaya Melayu, memang harus digalakkan. Dengan menggalakkan seni yang berakar dari tradisi, maka kita, atau generasi muda akan mempunyai alat saring atau filter, atau media penyeimbang, atau tempat berpijak, sehingga dengan demikian mereka akan tetap tumbuh menjadi sebuah generasi yang tidak kehilangan jati diri.

Semangat pengembangan seni dan kebudayaan, bukan semata-­mata karena ingin memperoleh capaian-capaian tertentu, atau karena sudah berazam menjadikan negeri sebagai pusat tamaddun, tapi yang lebih hakikat dari semua tujuan di atas adalah, dengan membangun kebudayaan dan seni, maka secara dasariah telah berupaya meletakkan diri pada sebuah pijakan yang kokoh, kita telah berjalan pada laluan yang benar, dan dengan seni budaya, kita secara terus menerus membangun semangat kemuliaan, menegakkan pembangunan dalam sebuah kebaikan, serta memastikan kemajuan berada dalam kehormatan.

Seni merupakan alat pertahanan identitas yang sangat kuat dalam menghadapi serangan globalisasi atau kesejagatan. Menurut para pakar masa depan (futuristik) bahwa dalam abad globalisasi atau kesejagatan manusia akan hidup pada sebuah dunia yang hampir tanpa sekat. Hampir semua peristiwa, seperti politik dan ekonomi, dan bahkan batas teritorial akan mengabur dan kehilangan batas serta identitas. Pada keadaan yang sedemikian itu, maka hanya ada dua alat yang bisa menjadi tanda pengenal antara satu dengan yang lain, antara puak satu dengan puak lain, antara negara satu dengan negara lain, yang salah satunya adalah seni.

Dunia pendidikan merupakan aspek utama dalam membawa keberhasilan pembangunan sebuah bangsa. Oleh karena itu dunia pendidikan tidak bisa diabaikan begitu saja. Jadikanlah dunia pendidikan menjadi nomor satu, dalam arti apapun keberhasilan yang dicapai tidak akan terlepas dari dukungan dunia pendidikan. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Meranti diharapkan memprioritaskan program pendidikan selalu menjadi program inti.

Maju mundurnya suatu peradaban bangsa akan sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan yang dimiliki oleh bangsa tersebut, oleh sebab itu sudah menjadi kewajiban kita semua untuk terus menggalakkan dan meningkatkan kebijakan dan pelayanan yang optimal terhadap dunia pendidikan diseluruh tanah air, khususnya di Kabupaten Kepulauan Meranti. Pembangunan di sektor pendidikan adalah merupakan prioritas dan menjadi upaya strategis, yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat saat ini. Keinginan kita bersama untuk memberantas kebodohan, merupakan program yang tidak bisa ditawar. Oleh karena itu dengan berkembangnya dunia pendidikan, kebodohan dan kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Meranti akan dapat dikurangi.

Seiring dengan hal tersebut, pada saat ini Kabupaten Kepulauan Meranti sangat membutuhkan para generasi muda yang mampu menjadi harapan masa depan bangsa dan mampu bersaing dalam membangun Kabupaten Kepulauan Meranti, sehingga bisa mengangkat marwah Meranti ditingkat Provinsi maupun Nasional. Bagaimanapun juga majunya Kabupaten Kepulauan Meranti salah satu faktor yang mendukung adalah maju dan berkembangnya generasi muda yang cerdas dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Wisudaku Pada Tahun 2011

Posted: Maret 30, 2012 in Uncategorized

Wisudaku Pada Tahun 2011

Sungai Hijau

Posted: Maret 20, 2012 in Uncategorized

Sungai Hijau